Pijatan Sebagai Metode Pengobatan Tradisional

Pijatan Sebagai Metode Pengobatan Tradisional

Obat alternatif makin digemari orang, karena tidak semua ilmu kedokteran modern mampu mengatasi aneka penyakit yang diderita manusia. Terlebih bagi mereka yang tidak mampu alias golongan ekonomi lemah, mereka berharap obat alternatif seperti jamu dan pijat dapat menolong kesulitan mereka.

Adakalanya orang terlalu fanatik pada pengobatan alamiah sehingga alergi atau mati-matian menolak pengobatan medis, ini tidak benar, karena pengobatan modern tetap diperlukan semua orang, hanya saja kita perlu hati-hati bila hendak memasukkan obat ke dalam perut atau tubuh kita karena obat modern banyak yang mengandung bahan kimia dalam jumlah besar. Di sinilah letak kelebihan obat tradisional terutama yang berasal dari tumbuh-tumbuhan; tidak mengandung bahan kimia, atau kalaupun ada hanya sedikit kadarnya.

Penggemar pijat urat refleksi pun harus berhati-hati, harus mengetahui benar lokasi titik syaraf yang berhubungan dengan penyakitnya. Sebab, bila salah pijat juga akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Pijat dan jamu mempunyai keunggulan atau kelebihan sendiri-sendiri, jika keduanya digabung maka ada nilai tambah di dalamnya.

secara umum gangguan atau penyakit seseorang bisa berasal dari luar dan dalam. Dari luar misalnya, karena jatuh, kecelakaan, tersengat, tertusuk dan lain-lain. Sedangkan dari dalam antara lain disebabkan pikiran kalut dan emosi seseorang.

Baik gangguan dari luar maupun dari dalam hal itu menyebabkan terganggunya peredaran darah, atau bahkan peredaran bisa kacau hingga menyebabkan perubahan kimia dalam tubuh.

Kunci kesehatan manusia adalah peredaran darahnya yang lancar, jika darahnya lancar maka sehatlah ia. Namun jika peredaran darahnya terganggu maka terganggu pula kesehatannya.

Ketegangan otot atau syaraf bisa menyebabkan peredaran darah seseorang terganggu, otot atau syaraf yang terjepit atau berubah dari posisinya juga akan menghambat peredaran darah seseorang sehingga bagian tersebut mudah terkena penyakit. Bila semua organ tubuh mendapat sirkulasi darah yang lancar maka semua virus atau baksil dapat dihalau oleh sel-sel darah putih.

Teknik untuk melancarkan peredaran darah tersebut paling efisien adalah pijat, baik pijat refleksi, maupun pijat tradisional sama-sama mempunyai khasiat yang ampuh, satu sama lain mempunyai keunggulan masig-masing.

Jika anda berminat untuk memijat sendiri atau orang lain, maka perhatikan hal-hal berikut ini:

1. Bagi pemula hendaknya mengetahui ilmu penyakit dan anatomi tubuh manusia. Mendalami dan menghafalkan zona atau daerah-daerah refleksi di seluruh tubuh manusia.
2. Pakailah minyak urut supaya kulit tidak lecet ketika dipijat.
3. Sebaiknya melakukan pijatan dua hari sekali atau tiga kali dalam seminggu. Jangan melakukannya setiap hari karena akan merusak saraf reflek.
4. Setiap titik biasanya dipijat 5 menit, jika sakitnya keras maka boleh hingga 10 menit.
5. Jika pemijatan terlalu keras dan pasien merasa kesakitan, maka tekanan pijat dikurangi.
6. Jangan memijat pada waktu penderita penyakit menular atau bagian tubuh yang luka atau bengkak.

Perhatian :

1. Adakalanya sekali atau dua kali pijat orang sudah sembuh dari penyakitnya, namun biasanya diperlukan waktu yang cukup. Biasanya berangsur sembuh dan sakitnya berkurang.
2. Setiap titik refleksi tidak boleh dipijat lebih dari 10 menit. Ini malah akan membahayakan sarafnya.
3. Bagi penderita jantung, kencing manis, lever, kanker memijatnya harus dengan perlahan. Tiap titik refleksi hanya boleh dipijat selama 2 menit.
4. Dalam waktu satu jam setelah makan jangan memijat.
5. Selesai dipijat minumlah air putih 2-3 gelas sekaligus, agar kotoran dalam tubuh mudah terbuang bersama air seni. Bagi penderita ginjal berat jangan minum lebih dari 1 gelas.
6. Bagi pemijat yang kurang enak badan atau tidak vit maka jangan sekali-sekali memijat, karena memijat berarti mengeluarkan tenaga keras, supaya anda tidak mudah terserang penyakit.

Semoga bermanfaat

Tweet